"Bismillaah hirRahmaanir Rahiim"(dengan nama Mu ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)... "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"(salam sejahtera)... "jutaan terima kasih yang tidak terhingga kepada ANDA yang sudi meluangkan masa menjenguk halaman yang tidak seberapa ini..."Ya Allah, berikanlah kejayaan kepada Mohd Fadzil Bin Mohd Amin..

Sabtu, 28 Februari 2009

Expressi Kata

Bangun dan menghayati expressi dunia Khalil Gibran dalam mutiara kata-katanya.

"Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu, tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu".

"Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian, adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu".

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada".

Rabu, 18 Februari 2009

Irhamna

Ketika semua manusia semakin resah gelisah mencari arah tujuan hidup masing-masing, aku berlari mencari jalan sunyi untuk sampai ke penghujung kota seribu cahaya. Waktu itu semua yang berputar di sekelilingi ku menjadi satu. Berkomplot mengemudi ku lari dari limpahan sinar kebahagiaan dua dunia. Semakin sayup dan menjauh.

Mimpi-mimpi yang sering membawa ku ke alamnya mengubah semua cara hidup ku menjadi makhluk asing bagi orang-orang di sekeliling ku. Aku sedar semua yang wujud di dunia ini akan berubah. Dari seorang anak kepada seorang bapa. Dari seorang yang punya daya upaya untuk menyedut nektar atmosfera kepada kaku di alam tanah. Semuanya dengan izin Pencipta.

Fatrah saifi(musim panas) bakal menggantikan fatrah syitak(musim sejuk) di negeri pasir. Bila di imbas kembali, rasanya hampir setiap kali waktu penukaran musim bagi negeri pasir ini, aku pasti akan di kunjungi oleh entiti selsema dan demam. Ada yang mengatakan sistem pertahanan dalam badan ku lemah. Entah, aku kurang arif tentang semua itu. Mohon di jauhkan dari kemudaratan.

Ya Allah, daku hamba yang sangat lemah dalam menelusuri jalan kehidupan ku sendiri. Aku sering terkandas dalam lumpur kegelapan dunia pendusta ciptaan maya ku sendiri. Tali hitam yang menyimpul itu seakan semakin mecengkam ku dari terus berlari ke arah Mu. Manusia ini sangat sombong dengan dirinya sendiri. Bantulah daku ya Allah. Astaghfirullah..

Irhamna ya Allah, ya Rahman, ya Rahim..

Khamis, 5 Februari 2009

Ohh Rembulan ku


Tiada kata yang mampu terucap di bibir zahir. Lafaz rahsia dalam hati yang meronta-ronta bersusah payah menolak dan memaksanya keluar dari cengkaman kuasa hati untuk di terjemahkan dalam bentuk penulisan atau mutiara kata-kata. Minggu-minggu yang bertamu di hadapan rumah ku membawa bersamanya kamu ke sini untuk aku hayati dan rasakan sebagai terapi waktu sulit sengsara ku. Ianya menyatu dengan senyuman. Kamu dendangkan lagu kita bersama. Lagu yang seringkali kamu putarkan dalam kisah alam rahsia kita berdua.

Seringkali wajah mu terbayang di mata. Seakan terhidu dekat bau haruman bunga teratai yang sering kamu lengkapkan dalam setiap detik harian mu. Begitu jelas pergerakan mu di benua sana. Sedang tersenyum manja bersenda gurau bersama teman-teman mu. Aku melihat ke langit gelap malam ini. Bintang yang bertaburan di sana-sini menjelmakan wajah ayu mu di dunia sana. Aku sering berfikir dan merenung bait kata puitis yang mendamaikan hati sanubari ku sendiri. "sejauh mana pun kita, tetap memandang pada rembulan yang sama, jika ada terkenang-kenang, maka lihatlah ke atas sana".

Ohh rembulan!!, sangat indah mempersona, Subhanallah (Maha suci Allah).

Rasa ini aku coretkan ketika malam semakin melabuhkan cahaya gelapnya menggantikan pancaran suria pagi di puncak jabal Musa Negeri Pasir. Aku rindu pada rasa yang menghangatkan jiwa raga ku untuk terus berdiri berjalan menjadi seorang manusia biasa. Ya, manusia biasa dengan segala fitrah asal kejadian kita yang di kehendaki oleh Nya.