Benar. Tuhan telah memberi jalur dan warna tertentu untuk setiap manusia. Dia yang Maha Esa telah mencipta bumi, langit, syurga, bintang-bintang, bulan dan hujan. Tuhan juga yang mencipta manusia. Memberi akal dan deria rasa untuk memahami keadaan semua perkara..
Manusia itu tidak berada di dunia dengan tiba-tiba, tidak tumbuh bersama pokok-pokok dan makhluk aneh sebelum mereka. Sebagai manusia(hamba) mereka pasti akan di duga, di beri bahagia, di acuh luka rasa kecewa, dan di beri peta. Terkadang ada bahagian yang boleh di lakar. Selalunya ada bahagian cuma di rencanakan ke hadapan mendahului masa realiti mereka, dan Dia Tuhan yang lebih menentukan..
Peta itu ada sudut sudah di gores, dan ada bucu masih kosong menanti masa untuk di lukis. Benarlah, Tuhan selalu punya rahsia...
Sehingga tiba waktu itu, baru terhantuk sedar dan menyesal dengan segalanya...
Ahad, 26 April 2009
Selasa, 14 April 2009
Sang Pelangi

Aku mahu jadi seperti sang pelangi di atas sana , di pandang sepi dan sendiri. Wujud selepas berakhirnya hujan duka, lalu membentuk jalur jambatan cahaya sakti di siang hari. Menghiburkan hati manusia yang duka lara akan limpahan air mata sebentar tadi. Terus-menerus kekal tersenyum sehinggalah terik suria membaham makar saktinya dan membawa bersamanya spektrum tujuh cahaya itu terbang semula mengikut detik waktu yang terus berjalan rata..
Sang pelangi pasti akan melarut bersama memori indah dalam sisa waktu yang sempat untuk menghargai dan di hargai..
Maha suci Allah untuk segala-galanya.. (ketentuan).
Ahad, 29 Mac 2009
Tenang dalam Komplikasi

Saat hidup terasa penuh dan sempit dengan segalanya, dan saat mata di sekat dengan tembok dinding batu yang mengganggu penglihatan menuju ruang angkasa dunia, juga saat udara sekeliling menjadi sejuk biru menyatu bersama debu kota seribu menara. Diri sendiri di dalamnya terasa begitu kosong dan tidak bersuara sepatah kata. Mengintai peluang mengingati mu dalam setiap sedutan nafas kehidupan ku adalah suatu anugerah yang amat berharga dalam hidup ku ketika itu..
Manusia kalau di imbas kembali kepada lumrah kehidupannya, pasti ada satu waktu dan ketika mereka rasakan pada diri masing-masing sangat “lost” dengan diri sendiri dan hilang keperkasaannya serta-merta. Perasaan itu sering menyerang ku semenjak dua ini. Mungkin kerana beban peperiksaan yang semakin hampir menjengah semua mahasiswa di negeri pasir. Bahang yang sama itu juga menghimpit dan melemaskan ku berkali-kali. Dan bermulanya entiti “lost” itu tadi menguasai diri sendiri, lalu membawa bersamanya jasad kosong ke tanah Damanhur dan kota lama Qahirah negeri pasir..
Minggu-minggu yang datang bertamu di ruang hidup ini menyedarkan ku akan bait kata-kata seorang pemikir agung tentang goncangan hidup dunia realiti. Katanya “ketenangan dan kebahagiaan itu adalah hembusan dari langit, di turunkan ke lubuk hati orang beriman, dan mereka tetap berhati teguh di kala orang lain dalam kegoncangan”. Sangat menusuk ke dalam lubuk hitam jiwa. Terasa diri sendiri begitu jauh dengan perumpamaan yang di lakarkan..
"tetap berhati teguh di kala orang lain dalam kegoncangan" (kenyataan kontra untuk mentafsir diri sendiri)
Kamu di dunia sana pasti ingin melihat orang-orang kesayangan mu berdiri teguh dengan cerita hidup mu. Kamu pasti inginkan mereka mendukung mu sedaya mampu. Ketahuilah, diri ini akan sentiasa berdiri teguh dengan setiap jalan cerita hidup mu itu. Aku memang tidak mampu untuk mendamaikan hati mu selalu, aku juga tidak mampu untuk mengesat air jernih mata mu yang jatuh membasahi pipi mulus mu. Aku sedar aku ini manusia biasa-biasa. Wujud ku tidak menggetarkan hati sesiapa. Tempat ku hanya sebagai pemuja mu yang mengintai kisah hidup mu dari tabir alam khayalan masa ku.Cuma itu..
Untuk mu selamanya, dan itu adalah aku.. (Sedaya Upaya)
Sabtu, 28 Februari 2009
Expressi Kata
Bangun dan menghayati expressi dunia Khalil Gibran dalam mutiara kata-katanya.
"Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu, tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu".
"Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian, adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu".
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada".
"Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu, tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu".
"Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian, adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu".
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada".
Rabu, 18 Februari 2009
Irhamna
Ketika semua manusia semakin resah gelisah mencari arah tujuan hidup masing-masing, aku berlari mencari jalan sunyi untuk sampai ke penghujung kota seribu cahaya. Waktu itu semua yang berputar di sekelilingi ku menjadi satu. Berkomplot mengemudi ku lari dari limpahan sinar kebahagiaan dua dunia. Semakin sayup dan menjauh.
Mimpi-mimpi yang sering membawa ku ke alamnya mengubah semua cara hidup ku menjadi makhluk asing bagi orang-orang di sekeliling ku. Aku sedar semua yang wujud di dunia ini akan berubah. Dari seorang anak kepada seorang bapa. Dari seorang yang punya daya upaya untuk menyedut nektar atmosfera kepada kaku di alam tanah. Semuanya dengan izin Pencipta.
Fatrah saifi(musim panas) bakal menggantikan fatrah syitak(musim sejuk) di negeri pasir. Bila di imbas kembali, rasanya hampir setiap kali waktu penukaran musim bagi negeri pasir ini, aku pasti akan di kunjungi oleh entiti selsema dan demam. Ada yang mengatakan sistem pertahanan dalam badan ku lemah. Entah, aku kurang arif tentang semua itu. Mohon di jauhkan dari kemudaratan.
Ya Allah, daku hamba yang sangat lemah dalam menelusuri jalan kehidupan ku sendiri. Aku sering terkandas dalam lumpur kegelapan dunia pendusta ciptaan maya ku sendiri. Tali hitam yang menyimpul itu seakan semakin mecengkam ku dari terus berlari ke arah Mu. Manusia ini sangat sombong dengan dirinya sendiri. Bantulah daku ya Allah. Astaghfirullah..
Irhamna ya Allah, ya Rahman, ya Rahim..
Mimpi-mimpi yang sering membawa ku ke alamnya mengubah semua cara hidup ku menjadi makhluk asing bagi orang-orang di sekeliling ku. Aku sedar semua yang wujud di dunia ini akan berubah. Dari seorang anak kepada seorang bapa. Dari seorang yang punya daya upaya untuk menyedut nektar atmosfera kepada kaku di alam tanah. Semuanya dengan izin Pencipta.
Fatrah saifi(musim panas) bakal menggantikan fatrah syitak(musim sejuk) di negeri pasir. Bila di imbas kembali, rasanya hampir setiap kali waktu penukaran musim bagi negeri pasir ini, aku pasti akan di kunjungi oleh entiti selsema dan demam. Ada yang mengatakan sistem pertahanan dalam badan ku lemah. Entah, aku kurang arif tentang semua itu. Mohon di jauhkan dari kemudaratan.
Ya Allah, daku hamba yang sangat lemah dalam menelusuri jalan kehidupan ku sendiri. Aku sering terkandas dalam lumpur kegelapan dunia pendusta ciptaan maya ku sendiri. Tali hitam yang menyimpul itu seakan semakin mecengkam ku dari terus berlari ke arah Mu. Manusia ini sangat sombong dengan dirinya sendiri. Bantulah daku ya Allah. Astaghfirullah..
Irhamna ya Allah, ya Rahman, ya Rahim..
Langgan:
Catatan (Atom)